Demokrasi Negeri Paman Sam Terancam Donald Trump, Pemilu AS 2020 Torehkan Sejarah Baru?
Warga Amerika Serikat tengah siap-siap untuk hari penyeleksian tidak seperti pada riwayat AS, dibayang-bayangi teror langsung dari Donald Trump mengenai "kekerasan di jalanan" bila perhitungan suara tidak disingkat.
olahraga sbobet judi bola terbaik
Ini juga memacu kecemasan jika demokrasi tersebut ditaruhkan saat pengambilan suara ditutup untuk Selasa (3/11/2020) malam waktu di tempat.
Merilis situs The Guardian, ciutan Donald Trump yang secara cepat dikasih merek oleh Twitter karena mempunyai potensi menyimpang, diupload di tengah-tengah situasi panas saat malam paling akhir kampanyenya.
Hal tersebut bersamaan dengan laporan massa pendukungnya yang berkendara di seputar jalan dengan iringan bendera yang mengibarkan bendera usaha untuk mengancam musuh, sedang teritori usaha di beberapa kota besar sudah tertutupi jendela.
Trump tingkatkan permohonannya untuk perhitungan suara di negara sisi Pennsylvania sebagai medan pertarungan supaya usai saat malam penyeleksian, saat sebelum sejumlah besar surat suara negara sisi dihitung. Dia juga mencerca mahkamah agung, yang sudah menampik tuntutan Partai Republik yang usaha untuk menggunting proses perhitungan.
"Keputusan Mahkamah Agung mengenai pengambilan suara di Pennsylvania ialah keputusan yang SANGAT beresiko. Ini memungkinkan manipulasi yang menjalar serta tidak teratasi serta akan menghancurkan semua metode hukum kita. Ini akan memacu kekerasan di jalanan. Suatu hal harus dikerjakan!" kata Trump.
Dalam beberapa waktu, Twitter memberikan merek untuk tweet dengan pesan yang menjelaskan: "Beberapa atau seluruh content yang dibagi di Tweet ini disengketakan serta kemungkinan menyimpang mengenai penyeleksian atau proses sipil yang lain."
Pemberian merek itu menahan pesan Trump di-retweet atau dicintai oleh pemakai Twitter yang lain.
Tetapi Trump mengulang gempurannya di mahkamah agung di pertemuan umum Senin malam, mendakwanya membuat keputusan politik yang "benar-benar, benar-benar beresiko" dengan menambah: "Anda akan hadapi komunitas yang akan, benar-benar geram. "
Peringatan gelap dari presiden mengidentifikasi akhirnya kampanye yang dalam beberapa hal tidak pernah berlangsung awalnya.
Ini ialah penyeleksian pertama di mana presiden petahana menjelaskan ia akan coba hentikan perhitungan suara bila pengembalian lebih cepat saat malam penyeleksian memperlihatkan ia unggul, serta secara terbuka menggerakkan perlakuan gertakan oleh beberapa pendukungnya.
Pemilu AS tahun ini menulis rekor untuk pengambilan suara awalnya. Lebih dari 94 juta orang Amerika sudah memberi suara mereka di hari Senin, di tengah-tengah wabah. Angka itu sama dengan 70% dari jumlah pemilih 2016 bahkan juga saat sebelum hari penyeleksian diawali.
Di hari Senin, pagar tinggi yang paling akhir nampak sepanjang protes Black Lives Matter sepanjang musim panas, sedang dibangun di seputar Gedung Putih.
Untuk memperhitungkan kekacauan, usaha di Washington serta pusat perkotaan besar di semua negeri tutup jendela mereka. Teritori usaha di Washington D.C merekomendasikan warga untuk "waspada seperti amankan furniture luar ruang serta papan nama yang bisa dipakai selaku proyektil".
Kampus George Washington memberi tahu mahasiswanya untuk menyiapkan hari penyeleksian "seperti yang umum Anda kerjakan untuk badai atau badai salju" bila kekacauan membuat mereka tinggalkan rumah mereka.
Murid didorong untuk "pilih makanan yang mempunyai usia taruh yang lama", "simpan obat yang dipasarkan bebas" serta "siaga pada lingkungan fisik Anda" awal hari Selasa.
Saat itu, negara sisi di semua AS sedang menyiapkan kekuatan kekacauan, dengan gubernur minta penjaga nasional untuk menyiapkan peletakan bila berlangsung kekacauan serta protes sekitar penyeleksian. Disamping itu, lebih dari 3.600 tentara sudah diaktifkan.
Satu jajak opini oleh USA Today serta Suffolk University mendapati jika tiga dari 4 pemilih cemas mengenai peluang ada kekerasan, dengan cuman seperempat pemilih yang "benar-benar percaya" akan ada transfer kekuasaan secara nyaman bila lawan Demokrat, Joe Biden memenangi penyeleksian.
Sampaikan pesan penutup pada hari paling akhir kampanye, Biden mengulang pesan kampanyenya jika pemilu adalah "pertempuran jiwa bangsa".
"Watak Amerika secara harfiah ada di pengambilan suara," ucapnya di pertemuan umum drive-in di Cleveland, Ohio.
"Kini saatnya untuk ambil kembali lagi demokrasi kita."
Pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 makin dekat, salah satunya langkah untuk selalu dapat turut pemilu serta aman dari Covid-19 ialah mencoblos melalui pos. Semacam apa ya metodenya?