Teror di Wina, Austria Banjir Dukungan Pemimpin Negara Dunia
3 orang terhitung satu striker sudah meninggal di Wina tengah untuk Senin 2 November malam dalam peristiwa yang dilukiskan Peluangelir Austria Sebastian Kurz selaku "gempuran intimidasi memuakkan".
untuk menjadi master slot mesin
Menurut polisi, peristiwa itu diawali untuk jam 20.00 serta berlangsung di enam titik posisi yang lain, seperti mencuplik situs Kanal News Asia, Selasa (3/11/2020).
"Kami alami jam-jam susah di republik kami," kata Peluangelir Kurz di Twitter.
"Polisi kami akan melakukan tindakan keras pada beberapa aktor gempuran intimidasi yang memuakkan ini. Kami tidak pernah diancam oleh terorisme serta kami akan melawan gempuran ini dengan semua langkah," tegasnya kembali.
Habis kejadian itu berlangsung, Austria mendapatkan banyak suport dari beberapa negara teman dekat yang ikut menyumpah tindakan intimidasi itu.
Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara, "Kami orang Prancis merasai keterkejutan serta duka cita rakyat Austria sesudah gempuran di Wina."
"Sesudah Prancis, itu ialah negara teman dekat yang sudah terserang. Ini Eropa kami. Lawan kami harus tahu sama siapa mereka bermasalah. Kami tidak mengaku apa saja," tweetnya dengan bahasa Prancis serta Jerman.
Jerman janji tidak untuk "berserah untuk kedengkian yang semestinya mengadu domba warga kita."
"Bahkan juga bila kami tidak dapat memperkirakan seberapa jauh intimidasi berlangsung, pemikiran kami tertuju untuk yang terluka serta beberapa korban di saat susah ini," catat kementerian luar negeri di Twitter, sekalian menyebutkan informasi dari Austria itu "menakutkan serta mengusik."
Pertama Menteri Inggris Boris Johnson ikut menulis di Twitternya jika ia "benar-benar kaget" dengan peristiwa malam itu serta jika "pemikiran Inggris bersama rakyat Austria - kami berdiri berpadu dengan Anda menantang intimidasi."
Pertama Menteri Italia Giuseppe Conte menjelaskan jika "tidak ada tempat untuk kedengkian serta kekerasan di dalam rumah Eropa kita bersama", sesaat menteri luar negerinya Luigi Di Maio menulis di Twitter jika "Eropa harus bereaksi."
Kepala Dewan Uni Eropa Charles Michel berbicara: "Eropa menyumpah keras perlakuan pengecut yang menyalahi kehidupan serta nilai-nilai kemanusiaan kita ini. Pikiranku bersama beberapa korban serta beberapa orang #Vienna sesudah gempuran menakutkan malam hari ini. Kami memberikan dukungan Austria."
Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen menulis di Twitter jika ia "kaget serta berduka", serta jika "pemikirannya ada di keluarga beberapa korban serta rakyat Austria."
Presiden Parlemen Eropa, David Sassoli, menjelaskan ia merasai "duka cita serta ketakutan" serta diplomat penting Uni Eropa Josep Borrell mengatakan selaku "perlakuan kekerasan serta kedengkian yang pengecut."
Di Republik Ceko, yang bertetangga dengan Austria, Pertama Menteri Andrej Babis menjelaskan ia berasa "takut dengan gempuran itu" serta pengin "mengutarakan kebersamaan saya ke seluruh orang di Austria serta rekan saya Sebastian Kurz."
Polisi Ceko menjelaskan mereka sudah mengawali kontrol acak di tepian negara itu dengan Austria.
"Polisi melakukan kontrol acak pada kendaraan serta penumpang yang melewati tepian dengan Austria selaku perlakuan penjagaan berkenaan dengan gempuran intimidasi di Wina," tweet polisi Ceko.
Polisi menjelaskan mereka sudah tingkatkan "pemantauan atas sarana-fasilitas penting Yahudi di Republik Ceko" dalam perlakuan penjagaan yang "menggambarkan perubahan keadaan, bukan hanya di negara tetangga Austria."
Pertama Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis menulis di Twitternya jika ia "kaget dengan gempuran menakutkan di #Vienna" serta sudah tawarkan "kebersamaan penuh" Kurz Athena.
"Pemikiran kami tertuju untuk beberapa orang di Wina serta faksi berkuasa yang tangani keadaan ini. Hati kami, dengan beberapa korban serta orang yang mereka sayangi," lebih Mitsotakis.
Pertama Menteri Kanada Justin Trudeau tuliskan perkataan berkabung di Twitternya, serta menyebutkan gempuran itu "menakutkan serta menyedihkan."
"Kami menyumpah sekeras kemungkinan perlakuan terorisme ini," ucapnya.
"Pemikiran kami tertuju untuk rakyat Austria serta seluruh orang yang dipengaruhi oleh perlakuan yang memilukan ini."
Pertama Menteri Australia Scott Morrison menulis di account Twitternya mengenai keterkejutannya atas "gempuran intimidasi yang menakutkan di Austria."
Ia berbicara: "Kondisinya selalu cair serta perincian gempuran belum juga tahu", serta tawarkan pertimbangan serta agunan ke Peluangelir Austria dan rakyat negara itu.
Robert O'Brien, penasihat keamanan nasional Presiden Donald Trump, menjelaskan orang Amerika sedang berdoa untuk beberapa orang Wina.
"Tidak ada justifikasi untuk kedengkian serta kekerasan semacam ini. Kami memberikan dukungan Austria, Prancis, serta semua Eropa dalam perang menantang terorisme," kata O'Brien.
Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden menyumpah apa yang ia sebutkan selaku "gempuran teroris yang menakutkan."
Dia menambah, "Kita harus berpadu menantang kedengkian serta kekerasan."
Tindakan penembakan berlangsung di 6 posisi di Ibu Kota Austria Wina. Seorang saksi papar beberapa detik tindakan intimidasi yang menewaskan 2 masyarakat ini.